REVOLUSI

Kata siapa revolusi Cuma terjadi di Indonesia pada th ’98, ’45, ’22 dll. Padahal saat ini kalangan muda sedang mengadakan revolusi lho. Revolusi apakah itu ? revolusi seks. Why? Karena dari perkembangan teknologi yang terjadi sekarang contohnya VCD, DVD, handphone dan internet sekarang banyak yang berisi hal-hal yang mengumbar kemesuman (yang didalamnya ada orang Indonesia). Kenapa hal ini sampai terjadi? Apakah kita akan menyalahkan perkembangan teknologi yang telah berkembang sejak jaman batu sehingga kita tidak boleh menerima perkembangan teknologi?? Bukan ..bukan… hal ini lebih tepat jika dikatakan energi dari kaum muda saja yang tidak tersalur dengan baik sehingga mereka memilih jalan itu. Hal ini telah dibukukan bahwa anak seolah adalah gelas sehingga guru adalah orang yang harus mengisi murid dengan apa saja dan murid harus menerima dan tidak boleh diproses atau menentang sehingga energi kaum muda yang demikian besar tersalur ke arah negatif. Walau tidak semua institusi pendidikan seperti itu tapi hal inilah yang sudah umum.

Jadi pemecahannya ? kita bisa membiarkan hal ini terjadi sampai negara ini hancur atau malah mempunyai gaya hidup baru itu terserah masing-masing orang. Hanya saja kita bisa :

- dari pemerintah – melakukan pendidikan tentang seks sedini dan sebenar mungkin agar mitos tidak dianggap benar dan murid malah mengakses hal yang berbahaya.

- setidaknya dari diri kita sendiri untuk menyalurkan energi kita untuk hal yang positif misalnya berolahraga, organisasi, menulis, beribadah dll

Revolusi juga telah terjadi dibidang BUKU. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya

e-book (buku elektronik) yang tentu saja pembuatannya lebih murah daripada buku kertas dan dapat dilipatgandakan dan disebarluaskan dalam hitungan detik (atau kurang). Apalagi dengan adanya kabar bahwa pemerintah akan membeli hak cipta buku pelajaran dari para penulis dan Dikti pun sudah mulai memulai proyek e-book ini, sehingga kita pasti berharap banyak buku yang tidak perlu dibeli tapi cukup di download saja. Cool…..

Mari berharap saja hal ini terjadi